Disclaimer: This is a user generated content submitted by a member of the WriteUpCafe Community. The views and writings here reflect that of the author and not of WriteUpCafe. If you have any complaints regarding this post kindly report it to us.

Dari sekian banyak model tersebut, ada dua yang paling laris, Toyota Agya dan Honda Brio. Kedua model ini banyak diminati karena memiliki tingkat efisiensi bahan bakar yang baik dan perawatan harian yang mudah. Setelah pengujian, seberapa ekonomis keduanya berdasarkan standar minimum pemerintah?

Bahan bakar merupakan kebutuhan terpenting bagi kendaraan. Misalkan bahan bakar adalah makanan utama mobil yang kita gunakan. Jika dihitung dari segi biaya kepemilikan, maka BBM adalah salah satunya. Selain menyediakan dana untuk pelayanan rutin, ia juga menghabiskan semua yang ada di kantong.

Kali ini kita membahas tingkat efisiensi bahan bakar antara Daihatsu Ayla dan Honda Brio Satya. Honda telah lama menjadi produsen mobil yang ekonomis dan kuat. Ini mungkin juga menjadi faktor pendukung mengapa Honda Brio menjadi best seller di bidang LCGC.

Brio Satya dibekali mesin 4 silinder berteknologi i-VTEC, dengan volume kubik 1.200 cc. Tenaga yang dihasilkan 89 hp / 6.000 rpm dan torsi 110 Nm / 4.800 rpm. Dibandingkan dengan model lain di segmen ini, Brio Satya sudah masuk ke segmen LCGC dan menjadi mobil paling irit bahan bakar.

Honda berharap bisa membuktikan efisiensi bahan bakar model All New Honda Brio melalui kompetisi di tahun 2019 yang bertajuk “Efficiency Battle”. Dalam persaingan ekonomi ini, menurut catatan konsumsi bahan bakar Honda Brio Satya mencapai 30,1 km / l. Tentu saja, angka ini jelas lebih efektif dibanding aturan pemerintah tentang mobil LCGC yang 20 kilometer per liter.

Efisiensi Ayla1.2 yang dibekali mesin 1.2 liter juga lebih rendah dari Honda Brio

Dibandingkan dengan Ayla 1.0 yang dibekali mesin lebih kecil, Ayla yang dibekali mesin 1.2L tentunya bisa memberikan tenaga dan torsi yang lebih besar. Ayla memiliki kapasitas silinder 1.197 cc dan dibekali mesin 3NR-VE 4 silinder DOHC in-line serta teknologi Dual VVT-i.

Tenaga yang dihasilkan mencapai 87 tenaga kuda pada 6.000 rpm dan torsi puncak 108 Nm pada 4.200 rpm. Beli Ayla versi 1.2 liter, Anda bisa memilih transmisi manual atau otomatis.

Toyota Agya memiliki 6 varian. Harga Toyota Agya berkisar antara Rp 144 juta hingga Rp 169 juta. Soal service cost atau perawatan harian, apakah Daihatsu Ayla cukup ramah?

Biaya yang dikeluarkan dapat berbeda-beda, tergantung pada durasi layanan yang dilakukan. Secara garis besar, PT Astra Daihatsu Motors memberikan jaminan servis 50.000 kilometer.

Kesimpulan

Seperti yang bisa Anda lihat dari tabel tersebut, tabel tersebut merinci biaya perawatan harian antara Daihatsu Ayla dan Honda Brio. Ternyata Ayla lebih mahal. Biaya servis Daihatsu Ayla adalah 30.000 kilometer, mencapai Rp 600.000. Dibandingkan Brio, service fee Brio paling mahal masih kurang dari Rp 500.000, atau tepatnya 483.000.

Padahal dari segi harga, Brio Satya lebih mahal dari Daihatsu Ayla. Tapi untuk perawatannya, Brio Satya bisa bikin dompet lebih bersahabat.

Meski sama-sama bermesin 1.2 liter, ternyata Honda Brio jauh lebih bertenaga dibanding Daihatsu Ayla. Padahal, saat menggunakan metode persaingan ekonomi, Brio masih lebih irit dibanding Ayla 1.0 liter. Konsumsi bahan bakar adalah salah satu alasan utama mengapa Brio lebih diminati daripada Ayla. Memang jaringan layanan purna jual Daihatsu sangat luas, namun kini Honda mulai menyediakan layanan purna jual ke kota-kota kecil.

Login

Welcome to WriteUpCafe Community

Join our community to engage with fellow bloggers and increase the visibility of your blog.
Join WriteUpCafe