Ketika Langkah Menuju Baitul Maqdis Jadi Kenangan Tak Terlupakan

Nikmati perjalanan penuh makna ke Jordan, Petra, dan Masjidil Aqsho lewat paket Umroh Plus Aqsho yang tak sekadar ibadah tapi juga sejarah.

author avatar

0 Followers
Ketika Langkah Menuju Baitul Maqdis Jadi Kenangan Tak Terlupakan

Kisah Jamaah Menyentuh Hati: Dari Jordan ke Aqsho Bersama Pusat Umroh

“Berangkat Umroh Plus Aqsho itu kayak mimpi,” ujar Bu Lilis, seorang guru pensiunan dari Bandung, saat menatap layar ponselnya di malam sebelum keberangkatan. Ia baru saja menutup brosur digital dari Pusat Umroh yang menampilkan foto megah Petra dan kemilau kubah emas Masjidil Aqsho. Di hatinya, terselip harapan besar untuk bisa menginjakkan kaki di tiga negeri penuh sejarah Islam: Arab Saudi, Jordan, dan Palestina.


Perjalanan dimulai dari Amman, ibu kota Jordan. Dari jendela bus, Bu Lilis melihat perpaduan antara kota modern dan jejak sejarah kuno yang memukau. Guide menjelaskan, “Inilah Tanah yang diberkahi, tempat banyak Nabi pernah singgah.” Kalimat itu membuat suasana hening sejenak, seolah semua jamaah sedang merenungi makna perjalanan ini — bukan sekadar wisata religi, tapi ziarah hati menuju masa lalu yang suci.


City Tour Jordan: Mengagumi Keajaiban Petra

Hari kedua membawa rombongan ke Petra, situs bersejarah dunia yang dulu menjadi kota bangsa Nabatean. Dinding batu merah muda menjulang tinggi, memantulkan cahaya matahari sore yang lembut. “Rasanya kayak masuk ke film Indiana Jones,” celetuk salah satu jamaah muda sambil tertawa kecil. Tapi di balik keindahan itu, setiap langkah terasa sarat makna. Petra adalah saksi betapa peradaban besar pernah berdiri di sini — dan kini, kita hanya bisa bersyukur diberi kesempatan melihatnya langsung.


Setelah puas berkeliling, bus melaju menuju Laut Mati. Para jamaah tertawa melihat diri mereka mengapung tanpa usaha. “Subhanallah, ciptaan Allah memang luar biasa,” gumam Bu Lilis sambil tersenyum bahagia. Inilah momen kebersamaan yang akan mereka kenang selamanya — tawa, doa, dan rasa syukur yang menyatu di perjalanan Umroh Plus Aqsho.


Menyentuh Hati: Shalat di Masjidil Aqsho

Hari keempat, tibalah mereka di perbatasan menuju Palestina. Hati berdebar saat melewati pemeriksaan ketat, namun rasa takut berganti haru begitu menjejakkan kaki di kompleks Masjidil Aqsho. “Ini dia tempat yang selalu saya lihat di berita,” kata seorang jamaah muda dengan suara bergetar. Air matanya menetes saat suara adzan menggema di udara yang sejuk.


Masjidil Aqsho berdiri megah, meski di sekelilingnya terasa suasana perjuangan yang nyata. Jamaah melaksanakan shalat dengan khusyuk, menyadari bahwa sujud mereka di tempat ini memiliki nilai yang begitu tinggi. Setelahnya, mereka berjalan-jalan di sekitar Dome of the Rock, mengambil foto, dan mendengarkan penjelasan tentang sejarah Nabi ﷺ saat Isra’ Mi’raj dari tempat suci ini.


“Kalau bukan karena Umroh Plus Aqsho, mungkin saya nggak akan pernah punya kesempatan datang ke sini,” ujar Pak Rahman dengan suara lirih. Kalimat itu diamini semua yang hadir.


Penutup: Bukan Sekadar Perjalanan, Tapi Panggilan Jiwa

Sore itu, sebelum kembali ke hotel, rombongan duduk di pelataran Masjidil Aqsho. Langit Palestina berwarna jingga, dan suasana terasa begitu damai. Guide menutup dengan doa, “Ya Allah, terimalah perjalanan ini sebagai amal ibadah kami.”


Di dalam hati, semua jamaah tahu: ini bukan akhir, tapi awal dari perubahan hidup mereka. Pusat Umroh bukan hanya mengantarkan mereka pada destinasi indah, tapi juga pada titik kedekatan spiritual yang tak tergantikan.


Jadi, kalau kamu masih menunda keberangkatan karena ragu, mungkin ini saatnya mendengarkan panggilan hatimu. Karena Umroh Plus Aqsho bukan sekadar perjalanan lintas negara — tapi perjalanan menuju makna sejati dari keimanan.

Top
Comments (0)
Login to post.