Perkembangan teknologi yang semakin maju, memberikan tuntutan bagi usaha untuk terus berkembang dengan teknologi terbaru. Selalu up to date dengan teknologi juga merupakan cerminan dari kekuatan perusahaan. Terutama bagi perusahaan konstruksi dan pabrik yang ingin mengembangkan produksi. Lengkapnya aset-aset alat berat maupun spare part alat berat juga menunjukkan bonafiditas perusahaan.
Alat berat sendiri merupakan alat-alat/ mesin berukuran besar untuk membantu dan mempermudah pekerjaan berat dengan efektif dan efisien secara mekanis. Spare part alat berat merupakan komponen penunjang dan pengganti bagi alat berat itu sendiri. Beberapa contoh pekerjaan yang dapat dikerjakan menggunakan alat berat adalah penggalian, pengangkutan barang, pemindahan barang, pemadatan material dan lain sebagainya.
Keuntungan bagi perusahaan jika memiliki alat berat dan spare part alat berat yang lengkap adalah efektifitas waktu dalam pengerjaan. Efisiensi biaya karena pengerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan dapat meminimalisir sumber daya manusia (SDM). Pengajuan dalam proyek yang lebih mudah, karena kelengkapan alat berat yang memadai.
Fungsi Alat Berat
Alat berat sendiri memiliki beberapa fungsi seperti fungsi pengolahan lahan, fungsi penggali, fungsi pengangkut dan pemindahan material, pemadatan material dan pemrosesan material. Tetapi pada umumnya kita mengenal alat berat menjadi tiga golongan, penggali, pemindah dan pengangkut. Dengan pekerjaan yang berat dan terkadang intens dalam waktu yang cukup lama, pastinya alat berat membutuhkan perawatan tersendiri.
Perawatan alat berat membutuhkan tindakan preventif, dimana pengawasan dan penggunaan alat berat harus sesuai prosedur. Seperti halnya hal yang paling ringan, pemilihan tempat parkir atau peletakan alat berat pada bidang rata dan kuat. Apabila alat berat digunakan dalam ruangan tertutup, harus memperhatikan kualitas ventilasi udara. Perawatan berkala dan terjadwal juga sama pentingnya. Kontrol kadar lubrikasi dan kelistrikan dapat dilakukan secara terjadwal. Jika memungkinkan perlu juga melakukan penjadwalan overhaul untuk menghindari kerusakan pada spare part alat berat.
Selain itu analisa juga rencana penggunaan alat berat, sehingga alat berat tepat guna dan efektif. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah faktor kondisi alat berat, faktor material yang akan dikerjakan, dan manajemen pengerjaan. Total jam operasional alat berat diperiksa, untuk menghindari kerusakan. Semakin tinggi jam operasional, biasanya alat berat lebih rentan. Material yang akan dikerjakan juga diklasifikasi dan disesuaikan dengan alat berat. Manajemen pekerjaan menggabungkan faktor fisik alat berat serta analisa material, agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai rencana.
Kerusakan pada alat berat tentu saja dapat mengganggu operasional dan jadwal pengerjaan. Selain itu, biaya untuk memperbaiki kerusakan juga dapat dibilang tinggi, jika tidak memiliki saving cost untuk kerusakan bisa merusak cash flow. Biasanya ada dua jenis biaya jika alat berat rusak, pertama biaya pengerjaan, dan selanjutnya biaya pengganti spare part alat berat. Tentu saja dalam perbaikan alat berat dibutuhkan Mekanik ahli dan spare part alat berat yang sesuai.
Pemilihan alat berat dan perusahaan produsen alat berat juga berpengaruh pada perawatan dan jika terjadi kerusakan. Tersedianya mekanik untuk merawat maupun untuk memperbaiki alat berat tersedia. Kemudian ketersediaan spare part alat berat juga mudah didapatkan. Dalam beberapa kasus, saat kerusakan kita kesulitan mendapatkan spare part alat berat. Biasanya menggunakan spare part subtitusi. Hanya saja harus mempertimbangkan tingkat kualitas dan keamanan terhadap alat berat. Penggunaan spare part alat berat yang tidak sesuai ditakutkan dapat memperparah kerusakan.
